Hewan Amfibi serta Fakta Menariknya, Bukan Cuma Kodok!
Pahami karakteristik hewan amfibi berikut ini sebagai bahan edukasi anak
Moms mungkin sudah tidak asing dengan katak, kodok, dan salamander. Ini merupakan hewan amfibi yang paling banyak dikenal di masyarakat.
Bentuk hewan amfibi biasanya kecil dan bisa hidup di darat dan air.
Jenis hewan ini adalah satu-satunya vetebrata yang mengalami metamorfosis lengkap.
Yuk, kenali lebih dalam tentang hewan amfibi dalam artikel https://coloradoughpizza.com/ ini untuk edukasi anak.
Pengertian Hewan Amfibi
Hewan amfibi adalah vertebrata kecil yang membutuhkan air, atau lingkungan yang lembap, untuk bertahan hidup.
Semua jenis hewan ini dapat bernapas dan menyerap air melalui kulit mereka yang sangat tipis.
Mengutip National Geographic amfibi juga memiliki kelenjar kulit khusus yang menghasilkan protein dan mengangkut air, oksigen, dan karbon dioksida baik ke dalam atau keluar dari hewan.
Pada beberapa hewan, kelenjar kulit ini digunakan untuk melawan bakteri atau infeksi jamur serta pertahanan untuk hidup.
Beberapa jenis amfibi yang tidak memiliki kaki, sehingga tidak dapat berjalan di daratan.
Institute for Laboratory Animal Research Journal menyebutkan hewan amfibi secara garis besar terdiri dari tiga ordo, urodele atau caudata (salamander), Anura (katak dan kodok) dan caecilian (Gymnophiona, Apoda, atau Caecilia) yang terdiri dari 6000 spesies.
Nah, berikut adalah jenis hewan amfibi yang paling banyak dikenal dan bisa dijadikan edukasi anak sejak dini.
1. Kodok
Kodok merupakan hewan amfibi yang paling banyak dikenal oleh anak-anak.
Biasanya, hewan ini dapat dijumpai di sawah, selokan, sungai dan juga rawa.
Hewan yang identik dengan cara berjalannya ini memiliki selaput pada kakinya.
Selain itu, kodok juga memiliki kuku yang berguna untuk bernang di dalam air.
Kaki kodok yang panjang membuatnya memiliki kemampuan untuk melompat dengan jarak jauh.
Selain cara berjalannya, hewan ini juga memiliki warna hitam dan kecokelatan.
Biasanya, kodok hidup di lumpur dan memiliki lendir yang berada pada bagian kulit yang kasar.
2. Katak Sawah
Katak memiliki bentuk yang menyerupai kodok, hanya aja ukurannya lebih kecil dibandingkan kodok.
Contoh hewan amfibi ini sering dijumpai di sawah yang tergenang air.
Katak juga memiliki kaki dan berselaput yang membuatnya pandai berenang.
Dibandingkan dengan kodok, katak memiliki kulit yang licin dan warna tidak mencolok.
Selain itu, lendir yang ada pada katak juga tidak beracun seperti yang ada pada kodok.
Saat masih menjadi kecebong, katak bernafas menggunakan insang.
Sementara saat sudah menjadi dewasa katak memiliki sistem pernapasan yang disebut invertebrate.
Biasanya katak akan menggunakan lidahnya untuk memangsa serangga yang menjadi makanan kesukaannya.
3. Katak Pohon
Contoh hewan amfibi lain adalah katak pohon. Bentuknya sangat mirip dengan kodok dan katak sawah.
Hanya saja ukuran hewan amfibi berwarna mencolok ini memiliki lendir beracun yang sudah digunakan untuk melindungi diri.
Sama seperti katak sawah, hewan amfibi ini juga menyukai serangga dan menggunakan lidahnya memakannya.
Kaki dari katak jenis ini memiliki bantalan, sehingga membuat mereka dapat melompat lebih jauh dari pohon ke pohon.
Katak pohon termasuk dalam jenis hewan yang memiliki metamorfosis sempurna, yaitu empat tahap.
4. Salamander
Contoh hewan amfibi lain yang bisa Moms kenalkan kepada anak-anak adalah salamander.
Berbeda dengan katak dan kodok, salamander memiliki bentuk seperti cicak.
Selain itu, cara mempertahan diri hewan ini juga mirip dengan cicak, yaitu mematahkan sebagian tubuhnya.
Mereka memiliki keunikan dapat menyembuhkan luka pada tubuhnya sendiri.
Journal of Cell Biology menyebutkan, salamander dapat meregenerasi struktur komplek setelah cedera pada seluruh badan.
Salamander adalah hewan amfibi yang masuk dalam anggota kelompok ovovivipar yang dapat melahirkan dan menyusui.
Walaupun dapat hidup di dua tempat, salamander lebih suka menghabiskan hidupnya di dalam air.
5. Sesilia
Sesilia adalah hewan amfibi yag cukup langka dengan bentuk menyerupai ular, hanya saja ukurannya lebih kecil. Hewan ini suka dengan tempat yang lembap.
Karena bentuknya yang sama, banyak orang menganggap sesilia adalah cacing atau anak ular.